BAHAS – Ribuan tenaga non-ASN dari berbagai instansi di Kabupaten Aceh Utara memadati Aula Lantai IV Kantor Bupati Aceh Utara, Lhoksukon, Jumat, 22 Agustus 2025. Kedatangan mereka bertujuan untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati H. Ismail A. Jalil, atau yang akrab disapa Ayahwa, terkait harapan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Audiensi ini menjadi wadah penting bagi sekitar 1.700 tenaga non-ASN yang selama ini telah mengabdi di sektor kesehatan, pendidikan, dan sejumlah instansi lain. Mereka adalah para tenaga honorer yang pernah mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), namun gagal lolos dan tidak tercatat dalam database resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN) maupun KemenPAN RB.
Dalam pertemuan itu, Bupati Ayahwa menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan nasib ribuan tenaga non-ASN tersebut. Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah tidak bisa mengambil keputusan sendiri, sebab kewenangan pengangkatan sepenuhnya berada di Pemerintah Pusat melalui KemenPAN RB dan BKN. Meski demikian, Ayahwa menekankan bahwa pihaknya akan menempuh segala jalur yang memungkinkan agar harapan tenaga non-ASN bisa terwujud.
“Segala sisi akan kita tempuh. Saya sudah minta setiap OPD melakukan pendataan tenaga non-ASN agar data yang diserahkan ke pusat benar-benar akurat. Kita semua ingin Aceh Utara bangkit, dan itu tidak terlepas dari kontribusi Bapak/Ibu yang telah lama mengabdi,” ujar Ayahwa di hadapan peserta audiensi.
Bupati juga memberikan apresiasi besar kepada para tenaga non-ASN atas dedikasi mereka. Ia berpesan agar tetap tenang, bekerja seperti biasa, dan tidak mudah terpengaruh isu yang belum jelas.
“Nasib Bapak/Ibu mari kita perjuangkan bersama. Kita satukan doa dan tekad agar pengabdian ini mendapat perhatian pemerintah pusat,” tambahnya.
Dalam audiensi tersebut, peserta diminta membawa kartu ujian seleksi CPNS dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani kepala OPD masing-masing. Sebelum meninggalkan lokasi, para tenaga non-ASN juga membuat ikrar bersama dalam bentuk audio-video. Mereka menyampaikan permohonan langsung kepada Menteri PAN-RB agar dapat diangkat sebagai PPPK paruh waktu tahun 2025.
Kepala BKPSDM Aceh Utara, Saifuddin, SSTP, MAP, menegaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti arahan Bupati dengan mengusulkan formasi PPPK paruh waktu untuk berbagai kategori mulai dari R2 hingga R5. Bahkan, Bupati Ayahwa sebelumnya sudah bertemu Kepala BKN, Prof. Zudan Arif Fakhrulloh, di Jakarta untuk menyampaikan langsung aspirasi ini.
Audiensi ini bukan hanya sekadar pertemuan formal, melainkan simbol perjuangan tenaga non-ASN Aceh Utara untuk mendapatkan pengakuan dan kepastian status. Ribuan wajah penuh harap yang hadir mencerminkan betapa besar impian mereka agar pengabdian bertahun-tahun bisa terbalas dengan pengangkatan menjadi PPPK paruh waktu.
Jika perjuangan ini berhasil, maka akan menjadi tonggak sejarah baru bagi tenaga honorer di Aceh Utara, sekaligus bukti nyata keberpihakan pemerintah daerah terhadap para pegawainya. Aspirasi yang telah disuarakan di Aula Kantor Bupati kini menunggu jawaban dan keputusan dari pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita BAHAS ID WhatsApp Channel Disini. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
