Studi dari jurnal Pediatrics (2019) menyebutkan bahwa permukaan mainan dapat mengandung virus berbahaya seperti norovirus dan rotavirus yang menyebabkan gangguan pencernaan dan pernapasan.
Orang tua bisa melakukan sterilisasi dengan mudah di rumah menggunakan air sabun hangat atau cairan disinfektan yang aman untuk anak-anak. Membersihkan mainan secara rutin bisa menjadi perisai tambahan dalam menjaga kesehatan balita di lingkungan rumah.
3. Tidur Cukup dan Teratur
Kesehatan balita sangat dipengaruhi oleh kualitas dan durasi tidur yang cukup. Dalam masa pertumbuhan, tubuh anak menghasilkan hormon pertumbuhan dan memperkuat imunitas saat mereka tidur.
Studi dari Sleep Medicine Reviews (2020) menunjukkan bahwa balita yang tidur kurang dari 10 jam per hari memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan perilaku dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Membuat rutinitas tidur yang teratur, seperti membacakan dongeng sebelum tidur, mematikan gadget satu jam sebelumnya, serta menciptakan suasana kamar yang tenang dan gelap bisa membantu anak tidur lebih nyenyak.
4. Tidak Memaksa Anak Makan
Masalah anak susah makan kerap membuat orang tua frustrasi. Namun, memaksa anak untuk menghabiskan makanan ternyata justru bisa berdampak negatif.
Jurnal Appetite (2021) menegaskan pentingnya praktik responsive feeding, yaitu memberikan makanan ketika anak menunjukkan sinyal lapar, dan berhenti saat ia kenyang.