FILM LIFESTYLE

Mengapa One Piece Menjadi Manga Terpopuler Sepanjang Masa?

one piece, Monkey D Luffy, Eiichiro Oda, bahas
One Piece. Dok/fandom

Setiap pulau yang disinggahi Luffy dan kru Topi Jerami memiliki karakteristik sosiokultural sendiri. Dari kerajaan Alabasta yang dilanda perang saudara, hingga Wano yang tertutup dan feodalistik, dunia ini menawarkan bukan hanya petualangan, tapi juga observasi tajam tentang peradaban, kekuasaan, dan pemberontakan.

Karakterisasi yang Emosional dan Berkembang

Tidak ada tokoh figuran dalam One Piece. Setiap karakter, bahkan yang sekilas tampil sebagai antagonis, dibekali dengan latar belakang yang manusiawi dan pergulatan batin yang membuat pembaca sulit untuk sekadar membenci.

Luffy bukan sekadar tokoh utama. Ia adalah antitesis dari pemimpin konvensional: impulsif, naif, tapi memiliki moral kompas yang tak tergoyahkan. 

Kebakaran Gudang Es Krim Aice di Lhokseumawe, Api Diduga Berasal dari Box Freezer

Persahabatannya dengan kru — dari Zoro yang disiplin hingga Robin yang penuh luka sejarah — menghadirkan spektrum emosi yang kaya. Hubungan mereka dibangun perlahan, diuji dalam konflik, dan dikuatkan oleh pengorbanan serta kepercayaan.

Alur Cerita Panjang, Tapi Tidak Pernah Kehilangan Arah

Sebagai manga dengan ribuan bab, One Piece nyaris tak pernah kehilangan relevansi atau kualitas naratifnya. Justru di sinilah kejeniusan Oda bersinar — menyisipkan foreshadowing sejak awal cerita, yang terkadang baru menemukan maknanya ratusan bab kemudian. 

Amnesti Presiden, Hasto Kristiyanto Resmi Bebas dari Rutan KPK

Kejutan-kejutan naratif seperti identitas asli tokoh-tokoh penting, misteri Abad Kekosongan, atau keberadaan “D” dalam nama tokoh-tokoh kunci menjadi bahan diskusi lintas platform selama bertahun-tahun.

Arc demi arc dijalin secara organik menjadi satu benang merah besar tentang pencarian jati diri, kebebasan, dan makna sejati dari harta karun “One Piece” itu sendiri.

Tom Lembong Resmi Bebas dari Rutan Cipinang Usai Terima Abolisi Presiden Prabowo

Laman: 1 2 3