Jakarta – Pola makan sehari-hari tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik seperti risiko penyakit jantung dan stroke, tetapi juga berpengaruh terhadap kemampuan navigasi otak.
Penelitian terbaru dari Universitas Sydney mengungkap bahwa konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula dapat menurunkan fungsi spasial otak, termasuk kemampuan mengenali lokasi, mengingat rute, hingga memperkirakan jarak.
Dilansir dari Medical Daily pada Sabtu, 4 Oktober 2025, temuan tersebut dipublikasikan dalam International Journal of Obesity. Studi ini menyoroti dampak lain dari konsumsi makanan cepat saji terhadap fungsi otak, khususnya pada bagian hippocampus yang berperan penting dalam memori dan navigasi spasial.
Dalam penelitian itu, sebanyak 55 partisipan berusia muda diminta menavigasi labirin virtual dengan berbagai penanda visual untuk menemukan peti harta karun tersembunyi. Setiap peserta diberi enam kali kesempatan, masing-masing selama empat menit.
Jika gagal, lokasi peti ditunjukkan selama 10 detik. Pada percobaan terakhir, peti dihapus dari permainan, dan peserta diminta menandai posisinya berdasarkan ingatan untuk mengukur seberapa baik mereka mempelajari rute tersebut.
Selain uji navigasi, pola makan para partisipan dievaluasi melalui kuesioner, sementara kemampuan memori kerja diuji dengan latihan mengingat angka.
Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang sering mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula olahan mengalami kesulitan lebih besar dalam mengingat lokasi peti dibanding mereka yang memiliki pola makan lebih sehat.
“Penelitian ini memberikan bukti bahwa pola makan berperan penting bagi kesehatan otak di usia dewasa muda, masa ketika fungsi kognitif biasanya masih optimal,” kata Dr. Dominic Tran dari Departemen Psikologi Fakultas Sains Universitas Sydney, yang memimpin riset tersebut.
Meski demikian, para peneliti optimistis dampak negatif terhadap fungsi kognitif ini dapat diperbaiki. Menurut Dominic, perubahan pola makan dapat meningkatkan kesehatan hippocampus dan memperbaiki kemampuan otak dalam menavigasi lingkungan, baik saat menjelajahi kota baru maupun mempelajari rute perjalanan sehari-hari.
Temuan ini menegaskan bahwa menjaga pola makan sehat bukan hanya penting untuk mencegah penyakit kronis, tetapi juga menjadi kunci mempertahankan ketajaman otak dan daya ingat di usia produktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita BAHAS ID WhatsApp Channel Disini. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.